Menikmati Piknik ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro

 Payungi Metro

Menikmati Piknik ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro. Assalamualaikum Sobat Jalan-jalan Aisyah, salah satu destinasi yang patut dikunjungi di Lampung adalah Payungi, Metro. Di sini teman-teman dapat menikmati kemeriahan kuliner yang murah dan enak. Lokasi Payungi ini berada di Kota Metro, sekitar 1 jam dari Bandarlampunng kalau naik mobil atau bis. Nah, gimana serunya kami sekeluarga ke Payungi? Yuk, simak ceritanya.
 

Payungi Metro


Teman-teman, Payungi singkatan dari Pasar Yosomulyo Pelangi. Berdiri sejak 28 Oktober tahun 2018 dengan pendirinya yakni Dharma Setyawan. Uniknya Payungi ini berdiri atas gotorng-royong warga sekitarnya. Berawal dari kas masjid yang dipinjamkan/ dimodalkan untuk membuka lapak, kini omset pedagang sampai 8 jt sekali buka setiap Ahad. 

Kegiatan di Payungi
Study banding tim Masjid Al Huda

Aku sendiri bersama suami datang dengan rombongan Masjid Al Huda, Bandar Lampung. Di mana kami mau belajar bagaimana membuka juga pasar seperti Payungi. Kenapa ingin mencoba membuka juga? Berawal kami sering diskusi, kenapa enggak sih gang di dekat rumah kami bisa dijadikan usaha untuk warga sekitar? Apalagi tetangga kami banyak yang pintar masak. Bahkan sejak pandemi, ibu-ibu pedagang makanan share menu jualannya di group sehingga pengen banget deh mewadahi warga sekitar bisa lebih sejahtera. Gayung bersambut dengan warga sekitar Gedung Meneng terutama RT 1 dan RT 8.

Payungi Metro
Tim ibu-ibu Masjid Al Huda

Tak hanya bapak-bapak yang datang kami para ibu-ibu juga sangat semangat belajar mengelola pasar bersama warga kelak. Tentunya kami bukan hanya "datang menikmati piknik" tapi juga belajar bagaimana ibu-ibu di sana sangat unik dan menarik menyajikan menu makanan yang murah dan enak. Percaya enggak menu ikan bakar, urap dan sayuran hanya 12K? 

nasi ikan bayar 12K
Nasi ikan bayar 12K

Itu rasanya nagih bangets loh! Belum lagi gudeg, lontong sayur, soto, sate, dan lainnya menu kesukaan suamiku jadi idola deh! Kalau menu untuk  anak-anak banyak banget pilihannya. Dari sosis bakar, cilok, martabak sampai ice cream juga ada.

Ibu-ibu Masjid Al Huda

Untuk permainan anak-anak tak ketinggalan, ada Mewarnai, Memancing, Flying Fox dan lainnya. Anak-anakku juga sudah mencoba mainan di sana seperti Fying Foy yag hanya ditarik biaya 5K per anak dan mewarnai hanya 15K per lembar dengan cat air sudah disediakan.

Keseruan anak-anak bermain fying fox ada di video ini :



mewarnai di payungi metro
Aisyah mewarnai, sampai 2x saking serunya!

Di Payungi juga tersedia hiburan buat yang ingin santai bersama keluarga atau teman-teman. Ada sajian musik anak-anak muda. Selain itu ada sekolah perempuan dan liqo literasi. Ini menarik sih menurutku, bukan sekedar pasar yang menyajikan makanan dan permainan atau hiburan semata, tapi juga ada konsep edukasi juga. 


mewarnai di payungi metro
Satu paket mewarnai 15K


Kampung Buku Metro

Tak berhenti di Payungi, Dharma Setyawan juga akan mengembangkan Kampung Buku Metro. Jadi, aku tuh berkah banget pas lagi maen ke Payungi ketemu istri Walikota Metro, Bu Silfi istri Pak Wahdi. Walikota Metro adalah dr Wahdi yang membantu aku bersalin anak pertama. Ingat banget dulu kami di klinik sederhananya di sebelah rumahnya.

Kampung Buku Metro
Bersama Bu Silfi istri dr Wahdi, Walikota Metro

Awalnya aku melahirkan sungsang bokong murni, alis pantat bayi di bawa, dr Wahdi mengatakan jika belum turun juga makan akan di ceasar, tapi alhamdulillah aku bisa melahirkan normal. Nah, saat di ruang persalinan inilah bu Silfi masuk dan mendoakan persalinanku agar lancar, sehingga aku tenang saat proses persalinan anak pertama dengan penuh perjuangan. Alhamdulillah setelah 16 tahun kemudian ketemu lagi.
 Bu Silfi, Istri Walikota Metro

Kami mengobrol seru di Kampung Buku bersama Bu Silfi dan rombongannya usai olahraga sepeda. Di sini aku bertemu dengan perintis Kampung Buku, Pak Rahmatul Ummah. Tak lama ngobrol datang Luckty aktivis literasi Kota Metro. Selain anggota Tapis Blogger, Luckty juga tercatat relawan di Payungi. 

Kampung Buku ini yang awalnya hanya koleksi pribadi milik Bang Rahmatul Ummah. Bukunya banyak banget, ada lemari tinggi besar di ruang depannya. Awalnya juga, ruangan depan ini hanya garasi dan disulap ruang pertemuan.  Bang Rahmatul Ummah ini bahkan menjual mobilnya demi mewujudkan impiannya. 


Bu Silfi, Istri Walikota Metro


Di ruang depan ini langsung kita temui kursi dan "meja" yang bisa disulap jadi kursi panjang, keren muttiguna hehe...ada juga 1 set dapur (enggak sempat difoto). "Jadi, yang mau ngopi bikin sendiri aja!" begitu kata Bang Rahmat. Kegiatan literasi di rumah milik Bang Rahmat ini sudah berjalan. Kadang ada pentas baca puisi yang dilakukan pada malam hari dan malam bulan purnama. 

Dengan koleksi bukunya yang sangat banyak, Bang Rahmat membuka diri untuk teman-teman yang mau membaca, bukan pinjam bawa ke rumah, ya! Bukunya juga lebih banyak sastra. Selain itu, Bang Rahmat juga membuka kelas menulis. Wow, semakin lengkap ya? Patut aku contoh nih buat di rumahku juga!

Kampung Buku Metro
Foto bersama di Kampung Buku Metro


Ke depan Bang Rahmat dan Payungi bergerak untuk membuat Kampung Buku Metro. Di mana sepanjang jalan dari Payungi dan gang menuju rumah Bang Rahmat akan dibuatkan mural bertema literasi dan kelak akan banyak lagi buku yang dapat teman-teman baca.

Semakin siang semakin seru ngobrol literasi. Kami juga berbagi pengalaman bagaimana mengembangkan literasi di Metro. Pengalamanku sebagai Ketua FLP Lampung dan Founder Tapis Blogger. Alhamdulillah pertemuan sebentar ini sangat bermanfaat dan membawa semangat. Ke depan, semoga Kampung Buku Metro semakin banyak buku anak dan kegiatan literasi lainnya. 

Nah Sobat jalan-jalan Aisyah, semoga pengalamanku Menikmati Piknik ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro bermanfaat, ya! 


41 komentar untuk "Menikmati Piknik ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro"

  1. Seru banget itu suasananya. Asyik saya jadi banyak tahu jadinya.
    Nasi ikan yg murah meriah bikin saya penasaran pengen mencicipi. Hahaha ...
    Kalau soal makanan sekitar jam dua siang begini emang jadi sensi hihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. asli bikin ngiler banget dan menyenangkan makan di sana

      Hapus
    2. Bikin laper memang nasi ikannya. Mana harganya murah meriah pula. Senang ya, kalau ada kegiatan rutin seperti ini. Bisa jadi tempat piknik juga..

      Hapus
  2. Ya allah idenya baik bgt mbak.. ingin mewadahi ibu2 di lingkunganmu.. kalo aku ke sana yg ada khilaf kali ya? Makanan enak banyak porsinya dengan harga yang murah meriah gaul...

    BalasHapus
  3. MasyaAllah. Mbak itu keren banget dapat 8 jt sekali sekali buka?
    Mau nyobaik juga itu Ikan bakar dan urap harga 12Knya.

    Semoga bisa berkesempatakan kesana ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi ide bisnis tempat kita masing ya jadinya. Bagus banget sepertinya prospek bisnisnya ini...

      Hapus
  4. Terakhir ke Metro kami main2 ke sekitar masjid. Di halamannya juga ada semacam perpustakaan. Kita bisa ngadem sambil membaca buku di situ. Di Balamp kayaknya malah belum ada ya.

    BalasHapus
  5. Seru banget ya wisata payungi ini. Selain bikin santai, bisa refreshing, juga banyak wahan edukatif dan melatih keberanian anak. JAngan lupa bawa bekal makanan dan minuman yang cukup ya... Aktivitas seperti ini bikin anak cepat lapar dan haus

    BalasHapus
  6. Wah, seru banget ini bermain di payungi dan kampung buku metro. Yang tua bisa nyoba kulineran, yang kecil bisa bermain tantangan kayak flying fox. Semoga saya bisa liburan ke Lampung suatu saat nanti, agar ikutan mampir ke payungi sama kampung buku ini, aamiin.

    BalasHapus
  7. Seru banget ya pikniknya :)
    Itu nasi ikannya menggoda banget Mba, jadi ngiler dah.
    Kegiatannya juga banyak di sana, bukan hanya orang dewasa yang senang, anak-anak juga menikmati :D

    BalasHapus
  8. seru banget mba tempatnya, ada banyak penjual dan perpustakaan, jadi anak-anak ga hanya dapet makanan dan minuman enak tapi juga dapat ilmu dan bacaan yang bagus di perpustakaanya.

    BalasHapus
  9. Wah senangnya bisa piknik ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro ini ya mbak
    Tempat yang seru buat jalan

    BalasHapus
  10. Mulia ya Bang Rahmat membuat Kampung Buku Metro. Saya tuh paling betah berlama-lama baca buku apalagi buku sejarah/ biografi. Btw ini buka terus ya sepanjang minggu /ada liburnya?

    BalasHapus
  11. Idenya keren banget Payungi Metro dan Kampung Buku-nya mba. Infaq masjid jadi bermanfaat untuk jamaah dan membangkitkan perekonomiannya. Semoga cerita piknik mba Naqi ini menjadi inspirasi untuk lingkungan lain memberdayakan warga dan tempat tinggal.

    BalasHapus
  12. ikan bakar plus urap dan sayuran cuma 12 ribu? Murah banget mbak, penampilannya menggoda pula.

    Duh kalau saya ke sana, bisa kalap bungkus belanja makanan dan jajanan tuh. Bapaknya suruh nungguin anak melukis, saya berburu makanan hehehe....

    BalasHapus
  13. kerennnn....
    kampung wisata seperti ini pernah digagas dan terbentuk di beberapa tempat di kota Bandung

    setiap kampung wisata punya keunikannya masing-masing

    tapi ya itu dia, sewaktu dibentuk kampung wisata mendapat dukungan dana, begitu gak ada dana ya ambyar ....

    BalasHapus
  14. MashaAllah. Benar-benar kegiatan warga yang bermanfaat ini ya Mbak. Tempat yang patut jadi contoh bagi lingkungan yang lain. Tidak hanya berfokus pada hiburan tapi juga dalam bidang pendidikan.

    Semoga PAYUNGI METRO dan KAMPUNG BUKU METRO bisa menjadi unit percontohan bagi desa/kampung lain yg ingin mewujudkan hal berkualitas yang sama.

    BalasHapus
  15. Daku pernah ke Metro, tapi masih kecil banget, jadi kurang paham dan banyak gak ingetnya hehe.
    Semoga suatu saat bisa berkesempatan ke sana lagi

    BalasHapus
  16. Pikniknya seru yaa. Mana harga makanannya murah pula. Anak-anak pasti bahagia nih diajak piknik

    BalasHapus
  17. Banyak yang bisa dikunjungi dan dinikmati ya seperti piknik, sepertinya seru nih menjadwalkan untuk travelling ke Metro nanti kalo sikon sudah kondusif

    BalasHapus
  18. Alhamdulillaaah, ikut bahagia bacanya, bisa menikmati ke Payungi Metro dan Kampung Buku Metro, Kak. :)

    BalasHapus
  19. banyak banget kegiatan yang bisa dilakukan bareng anak. bawa keluarga main ke sini pasti seru banget

    BalasHapus
  20. Keren banget deh ada tempat begini. Di masa kayak sekarang rasanya semakin jarang orang yang peduli dengan dunia literasi dan buku. Semoga Bang Rahmat diberi rezeki berlimpah, supaya perjuangan literasinya ini semakin luas. Semoga juga banyak yang mendapat manfaat dari hadirnya Kampung Buku ini. :)

    BalasHapus
  21. Kegiatannya baguss mak persis seperti temanku yg tinggal di Pringsewu Lampung ngadain Ngruput tiap minggu pagi, menggerakkan UMKM jualan pagi dan aktifitas lainnya tanpa di pungut biaya.

    BalasHapus
  22. Wah ide membuat pasar kuliner seperti payungi ini keren banget Mbak. Digagas bersama, dikelola bersama, dan berusaha bersama. Yang jualan juga adalah anggota dan memberdayakan ibu-ibu yang jago masak. Semoga gagasan Mbak Naqi bersama suami dan tetangga juga akan segera terwujud. Amin

    BalasHapus
  23. Keren ya Payungi kak..Semoga makin sukses dan bermanfaat bagi warga sekitar..makin lengkap fasilitasnya...dan makin menginspirasi juga masjid lainnya di Indonesia..

    BalasHapus
  24. Liqo literasinya bagus banget konsepnya mba. Jadi pengunjung ga hanya dapat makanan dan minuman enak tapi juga mendapatkan edukasi

    BalasHapus
  25. Wah seru banget ya kegiatan-kegiatannya. Apalagi klo bisa memfasilitasi warga sekitar yang punya potensi untuk dijadikan usaha

    BalasHapus
  26. wah seru banget deh pikniknya. anak-anak juga pasti seneng banget nih diajak piknik kayak gini sekalian ngenalin anak-anak untuk senang membaca buku.

    BalasHapus
  27. Masya Allah. Keren sekali. Selalu kagum dengan mereka yang mau mengupayakan wadah bagi masyarakat seperti Payungi dan Kampung Buku. Semoga berkah.

    BalasHapus
  28. Seru banger, kegiatan ekonomi dan edukatif jadi rutinitas ya. Salut, warga-warganya juga kompak. Bisa ditiru daerah lain

    BalasHapus
  29. Idenya bagus banget, Mak Naqi... Dan itu, keren banget DKM masjid berkenan meminjamkan kasnya untuk modal usaha. Karena kebanyakan, kas masjid hanya digunakan untuk mempercantik fisik saja, tapi malah tutup mata dengan kondisi lingkungannya.

    Semoga ide Mak Naqi bisa berjalan sukses dan warga bisa makin sejahtera, yaa.. Aamiin YRA.

    BalasHapus
  30. Semangatnya luar biasa.
    MashaAllah~
    Sebagai Ketua FLP Lampung dan Founder Tapis Blogger menjadi lebih banyak pengalaman dan pengetahuan mengenai banyak tempat piknik seru di Payungi dan Kampung Buku Metro.

    BalasHapus
  31. Piknik tetap nyaman bersama keluarga saat pandemi di wisata seperti review tulisan di atas, apalagi spot untuk hobi baca ada juga lho

    BalasHapus
  32. Pak Dharma Setyawan dan warga Kota Metro kompak ya, Mbak. Dari gotong royong bisa mengembangkan tempat wisata kuliner yang seru dan edukatif. Perlu banget dicontoh, nih.

    BalasHapus
  33. Wah keren banget, pengen ikutan bisa kunjung piknik ke Payungi dan kampung buku metro. Ini paket komplit ya, makanan enak murah + wisata edukasi yang super!

    BalasHapus
  34. Ya Alloh, pasarnya asyik bangettt. Udah gitu makan dengan ikan murah meriah, cuma 12k aja.

    Kreatif yaa orang2 sana, Mbak.

    BalasHapus
  35. ide dan inovasinya bagus nih mbak, bisa jadi roll model buat masjid-masjid lainnya untuk mengembangkan usaha di sekitar warga biar lebih menyerap banyak lapangan pekerjaan dengan keahlian masing-masing ya

    BalasHapus
  36. Salfok sama perjuangan Bang Rahat sampe jual mobil ya mba biar wujudkan ini semua..ah senangnya baca ini

    BalasHapus
  37. Sepertinya worthed ya mba kalau piknik ke payungi metro. untuk anak banyak aktivitasnya, buat ortu juga bisa cuci mata dan kulineran.

    BalasHapus
  38. Sejak pandemi dah lama gak ke komunitas buku, huhu padahal kangen ngobrolin literasi juga. Menarik yah tempatnya kak, semoga bisa piknik ke sana juga nanti, amiin

    BalasHapus