Bedah Buku Serdadu Rasa : Ternyata Nulis Puisi Itu Asyik!


Sobat Jalan-jalan Aisyah, 

Apa kabar semua? Kali ini mau cerita pengalaman keseruan ikut Bedah Buku Kumpulan Puisi Sedadu Rasa karya Yoga Pratama. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 17 September di Perpusda Lampung. Wah, keren kan ya penulis Lampung banyak loh bedah buku di Perpusda Lampung. Kini giliran Yoga, entah keberapa kali bedah buku Sedadu Rasa dalam 2 bulan terakhir ini hehe... kebetulan aku baru sempat ikutan. 


Aku datang agak terlambat, acara pembukaan resmi sudah selesai, selanjutnya moderator bedah buku sudah di depan. Terlihat pembedah buku, Suwanda ketua FLP Lampung. Beberapa peserta dari perwakilan pelajar, mahasiswa dan penggerak literasi duduk dengan tertib.



Bedah Buku ini pembedahnya Suwanda, Ketua FLP Lampung
Baca Juga : Serunya ke Taman Balai Kota dan Wisata Labirin di Kota Bandung



Suwanda membedah Kumpulan Puisi Sedadu Rasa ini dengan apik. Menurut Suwanda, temanya menggelitik. Termasuk tema kesedihan hingga tema asmara. Ketika dibacakan, terdengar gelak tawa peserta dengan puisi yang sepertinya memang sengaja Kak Yoga ciptakan untuk sebuah kerinduaan belahan jiwanya kelak, uhuy! Siapa ya? Jadi penasaran deh haha...

Buku Puisi lamaku
Kalau tak salah dulu aku pernah melihatkannya  padamu
Di dalam angkutan kota yang mengantarkan kita ke sekolah
Aku sedang mencari namamu
Di bait buku puisi lamaku
Tapi aku benar-benar lupa di buku yang mana

Hayooo ini sebagai bertanda Kak Yoga banyak mantannya! Xixixi...


Yoga Pratama penulis Kumpulan Puisi Serdadu Rasa

Kak Yoga mengakui kalau puisi yang dibuatnya memang bertema beragam. Ada cerita kesedihannya saat merawat ibunya di rumah sakit, kegelisahannya mengenai politik hingga kerinduannya terhadap calon pasangan yang ingin segera membuatnya buku baru, yaitu buku NIKAH hahah.... baca aja petikan puisinya kurang lebih begini, soalnya aku sendiri enggak hapal sih!

Puisi puisi telah kuciptakan
Saatnya buku yang baru
Ke KUA

Pinter banget si Kakak Yoga ini merayu, "Menulis puisi untuk istri aja susah banget dibanding untuk media," ujar Kak Suwanda. Eh, ini Kak Yoga nulis puisi buat si calon istri. Wah, bakal kenyang nanti ya si istrinya Kak Yoga dibuatkan puisi cinta xixixi...



Aku bersama Novi Nusaiba, Ketua FLP Bandar Lampung


Menurut Kak Yoga, buku ini adalah senjatanya kata-kata. Pelurunya rasa. Layak dibaca untuk umum, minimal usia SMP. Semua persoalan dibahas lewat puisinya. Ada politik, sosial budaya, kematian dan asmara. Kumpulan Puisi ini terdiri dari 5 Bab dengan jumlah 85 puisi, harganya juga terjangkau hanya 65 ribu. 

serdadu rasa kumpulan puisi yoga pratama
Para pemenang door prize

Bedah buku ini juga semakin meriah karena ada door prize loh untuk 3 penanya. Nah, penasaran dong apa sih yang ditanya si kakak bertiga itu? mereka bertanya mengenai proses kreatif Kak Yoga. 

"Buku ini aku tulis selama 3 tahun. Tujuannya buat nambah biaya ke KUA!" ata Kak Yoga yang bikin pendengar jadi baper haha... jadi ingat Kang Abik penulis best seller Ayat-ayat Cinta yang menulis novel untuk Mahar istrinya dan akhirnya laris manis hingga difilmkan loh! Sapa tahukan kumpulan puisi Kak Yoga juga akan meledak hingga dibaca dalalam film juga, semoga ya!

Mendukung teman penulis yang baru menerbitkan buku, selamat ya Yoga Pratama
Kak Yoga menulis puisi ini dan menawarkan ke penerbit Aura Publishing, akhirnya bisa diterbitkan dan saat ini masih rajin banget mempromosikannya. Sudah banyak undangan untuk membedah kumpulan puisi ini di berbagai tempat. Nah, kita tunggu juga duit Kak Yoga dengan Paus puisi dari Lampung Bang Isbedy Setiawan ya? Kapann ya? Semoga suatu hari kelak ya.

serdadu rasa kumpulan puisi yoga pratama
Aku, Novi, Yoga dan Suwanda




8 komentar untuk "Bedah Buku Serdadu Rasa : Ternyata Nulis Puisi Itu Asyik!"

  1. Huah bisa kelepek-kelepek itu calon istrinya dibuatin puisi begitu haha

    BalasHapus
  2. Lupa di buku yang mana . hihihi .... berarti mantannya banyak? :D

    BTW, saya baru kenalan juga sama Mbak Novi Nusaiba, ngeblog juga beliau ya, dan ternyata ketua FLP di sana ya. Waah.

    BalasHapus
  3. aku juga suka puisi dulu, sekarang udah lama nggak bikin puisi, baca juga udah nggak. baca artikel ini jadi kangen puisi, apalagi dulu juga belajar di flp. Judulnya unik nih, sedadu rasa

    BalasHapus
  4. Yoga Pratama ini jg penulis di Lampung ya mbak? Puisi oh puisi. Aku paling suka dulu kalau belajar Bhs Indonesia tu membedah lalu bikin puisi jd cerpen panjang gtu hehe

    BalasHapus
  5. Aku gak bisa loh nulis puisi, rasanya gimana gitu.

    Sukses ya Yoga, semoga lancar kebKUA nya #eh

    BalasHapus
  6. Mbak, judulnya kurang huruf "r"..hehhe

    Sudah lama saya gak.baca kumpulan puisi. Kayaknya harus diagendakan lagi pekan ini

    BalasHapus
  7. Main ke Pekalongan Kapan kak, bedah buku di sini hehehe penasaran tingkat dewa

    BalasHapus